Herman Khaeron: Harus Ada Perbaikan Tata Kelola Pupuk di Indonesia

Kamis, 04 April 2024 09:08

pak herro

Sebagai negara agraris, pupuk menjadi instrumen penting dalam peningkatan produksi pangan. Ketersediaan pupuk juga mempengaruhi produktivitas petani. Demikian disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI dengan Dirut PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi.

Herman menekankan pentingnya menjaga ketersediaan dan daya beli petani terhadap pupuk. Ia menilai perbaikan terhadap tata kelola pupuk di Indonesia sangat dibutuhkan. Menurutnya, tata kelola pupuk yang baik merupakan tanggung jawab negara dalam upaya peningkatan kebutuhan pangan.

"Menurut saya harus ada perbaikan-perbaikan terhadap pola yang ditata di pupuk Indonesia. Karena Pupuk Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara mendapatkan penugasan dari negara dan memang sebagian ada komersial, tapi sebagian besar tentunya ini harus menjadi tanggung jawab moral kita bahwa sesungguhnya usaha pupuk ini adalah bagian dari peningkatan kebutuhan pangan dan tugas dari negara," kata Herman, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4/2024). 

“Harus menjadi tanggung jawab moral kita bahwa sesungguhnya usaha pupuk ini adalah bagian dari peningkatan kebutuhan pangan dan tugas dari negara”

Herman menjelaskan, setidaknya dalam tata kelola pupuk, PT Pupuk Indonesia harus berpatokan kepada ketepatan dalam berbagai hal. Yakni, ketepatan waktu, ketepatan harga, ketepatan kualitas, dan ketepatan sasaran. "Kemudian di internal (perusahaan) saya kira juga harus diperbaiki tepat jenis, dosis, kemudian tepat cara," jelasnya Legislator Dapil Jawa Barat VIII.

Selain itu, Politisi Fraksi Partai Demokrat ini juga mengingatkan pentingnya edukasi kepada petani terhadap teknologi-teknologi pertanian yang dapat mempengaruhi efisien dan efektivitas penggunaan pupuk. "Apakah bisa dengan cara digital, apakah bisa dengan cara-cara yang lebih efisien, yang tentu tidak boleh membuat rumit membuat susah petani, itu yang penting rumusnya, karena pertanyaan itu konsepnya adalah mereka datang ke sawah kemudian mengolah tanahnya menanam tumbuh-tumbuhannya dan kemudian merawatnya, memanennya itulah fokus," terangnya. (bia/rdn)

( sumber : dpr.go.id )


Berita Lainnya

Nasional

Legislator Dukung Pemenuhan Sarpras Memadai untuk Lembaga Peradilan di Kalsel

Nasional

ABS: Tidak Hanya Tampilan, Redesain Website DPR Harus Juga Perhatikan Konten Informatif

Nasional

BKSAP Dorong Partisipasi Parlemen Papua Nugini Sukseskan 'The Second IPPP'

Nasional

Suhardi Duka: Distribusi Pupuk Subsidi Masih Terkendala

Nasional

Gula Sentuh Rp18 Ribu Per Kilo, Anggota Komisi IV: Perlu Pembenahan Hulu Hingga Hilir

Nasional

Legislator Dorong Pembaruan Sistem Data RS Grestelina Makassar

Nasional

Proyek Strategis Nasional 'Bali Maritime Tourism Hub' Harus Terintegrasi

Nasional

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Herman Khaeron Ingin Nasionalisme Tetap Hidup

Berita: Nasional - Legislator Dukung Pemenuhan Sarpras Memadai untuk Lembaga Peradilan di Kalsel •  Nasional - ABS: Tidak Hanya Tampilan, Redesain Website DPR Harus Juga Perhatikan Konten Informatif •  Nasional - BKSAP Dorong Partisipasi Parlemen Papua Nugini Sukseskan 'The Second IPPP' •  Nasional - Suhardi Duka: Distribusi Pupuk Subsidi Masih Terkendala •  Nasional - Gula Sentuh Rp18 Ribu Per Kilo, Anggota Komisi IV: Perlu Pembenahan Hulu Hingga Hilir •  Nasional - Legislator Dorong Pembaruan Sistem Data RS Grestelina Makassar •  Nasional - Proyek Strategis Nasional 'Bali Maritime Tourism Hub' Harus Terintegrasi •  Nasional - Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Herman Khaeron Ingin Nasionalisme Tetap Hidup •